Ekspedisi Patriot IPB University Membawa Harapan Baru di UPT Keladen

06 Oktober 2025
Admin Desa Kerang
Dibaca 53 Kali
Ekspedisi Patriot IPB University Membawa Harapan Baru di UPT Keladen

Kerang, 6 Oktober 2025 — Tim Ekspedisi Patriot (TEP) IPB University telah merampungkan tahap awal kajiannya di kawasan Transmigrasi Kerang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Dengan fokus utama menghasilkan Rekomendasi Desain Pengembangan Komoditas Unggulan yang terukur dan berkelanjutan, tim ini menargetkan kawasan ini sebagai model transmigrasi produktif di masa depan. Salah satu lokasi sentral dalam kajian ini adalah Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Keladen, sebuah area yang saat ini tengah didorong percepatan pengisiannya, bahkan dengan prioritas bagi warga lokal Paser.

Kehadiran Tim Ekspedisi Patriot IPB, yang merupakan bagian dari agenda nasional untuk mendukung program pengembangan kawasan transmigrasi, disambut hangat oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Tim ini membawa misi penting: memetakan secara detail kondisi lapangan, potensi sumber daya, serta tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi para transmigran. Data ini krusial sebagai fondasi dalam perumusan strategi pengembangan komoditas yang tidak hanya unggul secara agronomis, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi dan didukung oleh rantai pasok yang efisien.

Selama kurang lebih lima hari, Tim Ekspedisi Patriot IPB University intensif berinteraksi dengan masyarakat di UPT Keladen. Pendekatan awal ini difokuskan pada pengumpulan data primer melalui penyebaran kuesioner kepada 30 Kepala Keluarga (KK).

Proses penyebaran kuesioner ini berfungsi sebagai langkah awal yang mendasar dalam menggali informasi komprehensif terkait kondisi riil di lapangan. Data yang dikumpulkan meliputi aspek:

  1. Kondisi Lahan dan Agroklimat: Menilai kesesuaian lahan, jenis tanah, pola curah hujan, dan ketersediaan air untuk pertanian.

  2. Komoditas yang Sudah Ada: Mengidentifikasi jenis tanaman atau ternak yang sudah dibudidayakan, tingkat produksi, dan praktik pertanian yang diterapkan.

  3. Aspirasi dan Permasalahan Masyarakat: Mendengarkan langsung harapan, kebutuhan, dan kendala utama yang dialami transmigran dalam menjalankan aktivitas ekonomi mereka.

Data yang terkumpul dari 30 KK ini menjadi representasi awal untuk memetakan potensi dan permasalahan spesifik di UPT Keladen, sebuah kawasan yang sangat potensial namun masih membutuhkan sentuhan intervensi strategis agar dapat berkembang optimal.


Akses Jalan Menghambat Distribusi Produk

Dari interaksi dan data awal yang dihimpun, satu isu krusial mencuat dan menjadi permasalahan utama masyarakat: kendala dalam proses pendistribusian produk hasil pertanian.

Meskipun UPT Keladen memiliki potensi lahan yang subur untuk pengembangan komoditas, tantangan infrastruktur dasar, khususnya akses jalan yang masih kurang baik, secara signifikan menghambat pergerakan barang. Jalan yang belum memadai, terutama saat musim hujan, membuat biaya transportasi melonjak tinggi dan waktu tempuh menjadi tidak efisien. Kondisi ini secara langsung menggerus margin keuntungan petani transmigran, bahkan menyebabkan produk pertanian rentan rusak sebelum mencapai pasar.

Permasalahan ini menegaskan bahwa desain pengembangan komoditas unggulan yang disusun IPB tidak bisa hanya fokus pada aspek hulu (budidaya dan peningkatan produksi), tetapi wajib mengintegrasikan aspek hilir, terutama manajemen rantai pasok dan perbaikan infrastruktur logistik. Rekomendasi desain yang akan diserahkan nantinya harus menyertakan skema sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mengatasi isolasi logistik ini.


Cakupan Wilayah Kajian di Kawasan Transmigrasi Kerang

Tim Ekspedisi Patriot IPB University dalam lingkup kajian Kawasan Transmigrasi Kerang telah memperluas jangkauannya ke sejumlah desa. Sejauh ini, tim sudah mengunjungi 11 desa untuk melakukan observasi awal dan pengumpulan data sekunder, sebelum fokus intensif di UPT Keladen.

Desa yang Sudah Dikunjungi:

No. Nama Desa
1. Kerang
2. Kerang Dayo
3. Tempakan
4. Mengkudu
5. Segendang
6. Riwang
7. Langgai
8. Petanggis
9. Suatang
10. Lori
11. Keladen

Desa yang Akan Menjadi Target Kunjungan Selanjutnya:

Untuk memastikan rekomendasi yang holistik dan mencakup seluruh potensi kawasan, tim juga merencanakan kunjungan ke desa-desa lain di sekitarnya:

No. Nama Desa
1. Tanjung Aru
2. Senipah
3. Random
4. Lomu

Pendekatan multi-desa ini penting untuk memahami keragaman agroekologi dan sosial-ekonomi di seluruh kawasan Kerang, sehingga desain komoditas unggulan dapat diterapkan secara fleksibel dan spesifik lokasi.


UPT Keladen Prioritas Pembangunan Transmigrasi

Kajian TEP IPB di UPT Keladen ini bertepatan dengan upaya serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Paser dalam mengisi unit pemukiman ini. UPT Keladen diprioritaskan untuk diisi, bahkan dengan alokasi kuota yang besar untuk transmigran lokal, sebagai langkah nyata pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warga setempat. Upaya ini terlihat jelas dari pengumuman pemerintah Paser untuk mencari 50 KK transmigran lokal di UPT Keladen, dengan tenggat waktu pendaftaran pada 3 Oktober 2025 (sumber: Paser Cari 50 KK Transmigran Lokal di UPT Keladen).

DPRD Kaltim pun turut mendesak percepatan pengisian UPT Keladen, menekankan bahwa warga lokal harus menjadi prioritas dalam program transmigrasi di Paser ini (sumber: DPRD Kaltim Dorong Percepatan Pengisian UPT Keladen). Sinergi antara kebijakan pemerintah daerah yang memprioritaskan warga lokal dan kajian akademis dari IPB diharapkan dapat menciptakan model transmigrasi yang sukses, di mana penguasaan lahan dan keunggulan komoditas bertemu dengan dukungan infrastruktur yang memadai.


Proyeksi Output dan Dampak Ekspedisi

Hasil akhir dari Tim Ekspedisi Patriot IPB University adalah dokumen Rekomendasi Desain Pengembangan Komoditas Unggulan yang komprehensif. Dokumen ini akan menjadi blueprint pembangunan ekonomi di kawasan transmigrasi Kerang, khususnya UPT Keladen. Rekomendasi ini tidak hanya akan menyebutkan jenis komoditas potensial (misalnya, jenis tanaman pangan, perkebunan, atau peternakan yang sesuai dengan agroklimat setempat dan permintaan pasar), tetapi juga mencakup:

  • Rancangan Teknis Budidaya dan pengolahan pascapanen.

  • Model Kelembagaan Ekonomi masyarakat (misalnya koperasi atau kelompok tani) yang kuat.

  • Strategi Pemasaran yang terintegrasi, termasuk rekomendasi untuk perbaikan infrastruktur logistik kritis seperti jalan.

Diharapkan, dengan desain yang matang dan berbasis data ilmiah ini, permasalahan klasik transmigrasi seperti rendahnya produktivitas dan kesulitan akses pasar dapat diatasi. Keberhasilan implementasi rekomendasi ini akan menjadikan kawasan Kerang, khususnya UPT Keladen, sebagai contoh nyata kawasan transmigrasi yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan di Indonesia.

Tim IPB University kini melanjutkan tahap analisis data sebelum menyerahkan rekomendasi final, menegaskan komitmennya untuk mentransformasi potensi alam Paser menjadi kesejahteraan ekonomi yang nyata bagi para transmigran.

#tramigrasikladen #kalimantan #Kerang